Pada tanggal 25 November hingga 10 Desember akan diperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP) di seluruh dunia.
Kami sebagai organisasi orang dengan disabilitas intelektual yang juga merupakan organisasi feminis melihat hak-hak semua perempuan dan anak perempuan khususnya dengan disabilitas merupakan mandat dari Yapesdi. Terutama, masih banyak perempuan dengan disabilitas intelektual yang mengalami kekerasan berbasis gender.
Berdasarkan Catatan Tahunan 2023 Komnas Perempuan, perempuan dengan disabilitas intelektual menjadi kelompok ketiga yang paling banyak yang mana mendapatkan kekerasan dengan 20 korban (yang tercatat). Angka ini tentunya hanya puncak dari gunung es.
Perempuan dengan disabilitas ganda dan disabilitas intelektual merupakan kelompok yang paling tinggi mengalami kekerasan. Salah satu murid Peer Group kami, Petra Angelina bercerita dalam side event Beijing 30; Pembawa Perubahan Memajukan Hak dan Kepemimpinan Perempuan dan Anak Perempuan Penyandang Disabilitas di Asia dan Pasifik oleh UN Women dan ESCAP, tentang pentingnya askes yang inklusif bagi perempuan dengan disabilitas intelektual.
Petra juga menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap isu kekerasan terhadap perempuan dengan disabilitas intelektual untuk mencegah kasus serupa di masa depan. Dengan berbagi pengalaman pribadinya, Petra berharap dapat memberikan inspirasi dan dukungan bagi perempuan lain yang mengalami hal serupa.
