Hari Sabtu, 5 Oktober lalu, Yapesdi bekerjasama dengan ITDP Indonesia dan difasilitasi oleh TransJakarta dan MRT Jakarta melakukan outing untuk 10 murid kelas Peer Group bersama pendamping dengan menggunakan transportasi umum.
Sebelum berangkat pagi itu, kami melakukan briefing dengan tim ITDP Indonesia dan memberikan informasi lengkap mengenai rute, titik kumpul, juga tentang tata cara dan proses di masing-masing fasilitas transportasi umum. Saat briefing ini semua murid-murid dan pendamping mendapat kartu Jaklingko isi ulang (e money) sekaligus dijelaskan penggunaannya dalam perjalanan hari itu.
Setelah semua siap sebelum jam 10 kami menuju bus stop MikroTrans J31 Essence Darmawangsa Apartment. Di dalam Jaklingko J31, murid-murid diberikan kesempatan untuk pertama kali menggunakan kartu Jaklingko dengan cari tapping di mesin yabg berada di bagian depan dekat pintu maduk penumpang. Perjalanan dengan J31 berakhir di halte Taman Literasi dan ternyata kami disambut oleh tim Trans Jakarta dan kami sempat foto bersama di depan kendaraan Jsklingko yang tadi kami pakai. Di area halte ini ada papan informasi yang berisi peta transportasi umum di Jakarta yang dijelaskan bagaimana memanfaatkan peta ini oleh tim ITDP yang disambut dengan semangat oleh para murid.
Dari halte taman Literasi kami kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke stasiun MRT Blok M. Sesampai di stasiun MRT Blok M kami mendapatkan informasi/briefing dari MRT Jakarta tentang berbagai fasilitas yang ada antara lain tentang adanya aplikasi di setiap stasiun MRT berupa bantuan layanan yang dapat digunakan oleh calon penumpang yang mendapat kesulitan dan memerlukan bantuan. Tentu orang dengan sindroma Down juga dapat menggunakan aplikasi ini yang bernama DINA bila menemukan kendala.
Setelah briefing selesai kami semua menuju ke tempat pemberhentian MRT untuk menuju ke stasiun MRT Bundaran HI dan tentu tidak lupa untuk menggunakan kartu Jaklingko yang sama. Semua peserta tanpa kecuali harus men tap kartu untuk bisa masuk ke tempat pemberhentian MRT kalau tidak ya tidak bisa naik MRT. Banyak dari peserta yang baru pertama kali naik MRT sehingga kegembiraan di antara mereka sangat terasa.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan dari Stasiun MRT Bundarah HI ke terminal TransJakarta untuk berfoto-foto di Bundaran HI dan beristirahat sejenak.
Selesai beristirahat kami kembali lagi ke stasiun MRT untuk melanjutkan perjalanan kami ke Stasiun MRT Asean. Dari stasiun MRT ASEAN kami berjalan kaki menuju stasiun Trans Jakarta CSW.
Sesampai di stasiun Trans Jakarta kami disambut langsung oleh Kepala Departemen Relasi Pelanggan Bapak Muhammad Ridwan dan staff. Saat itu sudah menunjukkan jam 13.25 WIB dan kebanyakan murid sudah kelaparan walau sudah sempat makan snack sehingga kami langsung membagikan makan siang yang memang sudah dipesan.
Setelah selesai makan siang Bapak Ridwan kemudian menjelaskan ke peserta tentang Trans Jakarta dan bagaimana transportasi umum terintegrasi cukup baik di Jakarta saat ini. Beliau juga memberi penjelasan tentang kartu TJ gratis untuk seluruh penyandang disabilitas, untuk lansia yang ber KTP Jakarta dan juga tentang Pin Prioritas. Di akhir acara Pak Ridwan secara symbolis menyematkan pin prioritas untuk Morgan. Semua murid dan pendamping yang sudah lansia kemudian juga mendapat pin prioritas.
Selain itu di stasiun TJ CSW ini juga murid-murid diajarkan tata cara bagaimana mengisi ulang kartu Jaklingko (e money). Acara hari itu ditutup dengan pembagian hadiah kepada 4 pemenang quis kelas Perubahan Iklim dan pembagian stiker bagi semua murid.
Perjalanan yang cukup panjang namun menyenangkan ini memJakarta peserta kesempatan dan merasakan pengalaman menggunakan berbagai moda transportasi umum yang ada di Jakarta. Harapan kami adalah agar pengalaman yang didapat dari kegiatan ini akan lebih memotivasi semua peserta untuk ke depannya memilih menggunakan transportasi umum ketimbang transportasi pribadi. Sehingga tujuan kelas Perubahan Iklim untuk setidaknya setiap murid ikut aktif berperan mengurangi polusi, pembuangan gas emisi, pemakaian plastik dapat tercapai.
Kami sangat senang telah diberi kesempatan dan difasilitasi oleh Tim ITDP Indonesia, TransJakarta dan juga MRT Jakarta untuk mengajak murid-murid Peer Group mencoba transportasi umum. Apalagi outing ini bertepatan dengan Bulan Kesadaran Sindroma Down yang memperkuat pesan inklusi bagi orang dengan sindroma Down.
Dari perjalanan kali ini, kami belajar betapa pentingnya inklusi dalam transportasi umum dan bagaimana hal itu dapat meningkatkan aksesibilitas bagi semua orang, termasuk orang dengan disabilitas. Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat Jakarta untuk lebih memperhatikan keberagaman dan kebutuhan semua individu dalam menggunakan transportasi umumâ¨