Yayasan Peduli Sindroma Down Indonesia

PELATIHAN GEDSI UNTUK OPD

Perjuangan untuk hak-hak orang dengan disabilitas telah berlangsung lama sebagai bagian dari usaha untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif. Perjuangan ini terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat serta upaya dari berbagai organisasi penyandang disabilitas (OPD). Orang dengan disabilitas seringkali diperhadapkan dengan hambatan dalam berpartisipasi secara penuh dan kesetaraan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Penyandang disabilitas masih selalu dihadapkan dengan berbagai bentuk stigmatisasi/stereotip yang berujung pada diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil di berbagai aspek kehidupan. Diskriminasi terjadi karena adanya stereotip dan stigmatisasi terhadap orang dengan disabilitas, juga kurangnya aksesibilitas dan informasi serta kurangnya dukungan dan peran aktif negara maupun masyarakat umum dalam memberikan kesempatan bagi semua orang.

Penyandang disabilitas memiliki kerentanan dalam mengakses hak-hak dasar seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan akses baik itu akses informasi, akses fisik, dll. Selain itu, mereka juga rentan terhadap kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi. Dalam hal ini, organisasi penyandang disabilitas memiliki peran penting dalam perjuangan untuk  penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak, untuk mencapai kesetaraan, aksesibilitas, dan inklusi bagi anggota komunitasnya. Dalam memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) bagi penyandang disabilitas, penting bagi OPD untuk dibekali dengan pemahaman tentang GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion atau kesetraan gender, disabilitas dan inklusi sosial). Hal tersebut berguna untuk meningkatkan kapasitas para aktivis OPD tentang isu GEDSI. Harapannya dapat menjadi bekal bagi perjuangan hak disabilitas agar isu interseksionalitas dalam perjuangan HAM dapat ditegakkan untuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak disabilitas secara komperhensif.

Perjuangan OPD sebagai penegak HAM bagi kelompok disabilitas memiliki banyak tantangan ditambah lagi adanya kerentanan yang berlapis. Kerentanan berlapis artinya orang dengan disabilitas dapat memiliki lebih dari satu kerentanan. Misalnya satu orang memiliki lima kerentanan yaitu karena hambatannya, gendernya, seksualitasnya, ataupun keberagaman identitas lainnya. OPD juga berperan penting dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik untuk sebanyak mungkin orang, dan kita harus bisa menanggapi dan mencari jalan keluar atas kerentanan yang berlapis tersebut dengan efektif.

Berdasarkan hal tersebut, Yayasan Peduli Sindroma Down Indonesia (YAPESDI) bersama dengan konsorsium KILO 190 yang didanai oleh Voice akan mengadakan Pelatihan GEDSI untuk OPD bagi para perwakilan dari OPD terutama penyandang disabilitas perempuan untuk belajar bersama mengenai isu kesetaraan gender, seksualitas, inklusi sosial dan interseksionalitas dalam perjuangan hak-hak disabilitas. Pelatihan ini juga dapat menjadi ruang bagi para aktivis hak disabilitas untuk saling belajar berdasarkan pengalaman di lapangan. Dengan demikian, program pelatihan GEDSI ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi komunitas disabilitas dan membantu mencapai visi inklusi dan kesetaraan bagi semua orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More to explorer